Jumat, 15 April 2011

Fan Fiction

            Jaejoong’s heart
JJ side:
“Tidaaaaaaaaaaaaak”
“Duar!” suara mobil menabrakku, aku mulai tak sadarkan diri, kulihat sekilas bayangan seseorang menangkapku, tak jelas wajahnya namun aku mengenalinya. Dia meneriakkan namaku berkali-kali, wajah itu sangat familiar. Wajah seseorang yang sangat aku sayang,wajah seseorang yang menghilang dari hidupku.
            Lalu aku melihat diriku dari atas sedang dibawa oleh orang itu kedalam mobilnya, tetapi aku tak bisa melihatnya dengan jelas. Dan diriku berlumuran darah, lalu muncul pertanyaan di benakku mengapa aku bisa melihat diriku seperti itu? Apa aku ini sudah mati?
            Dan ketika itu pula aku tersadar, aku membuka mataku perlahan. Ku coba menarik nafas sedalam mungkin, dan ternyata aku Cuma bermimpi. Lalu ku ambil hapeku untuk melihat jam.
00.01 am. Ah, ternyata aku terbangun terlalu dini hari. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali tidur, namun aku baru sadar. Di mana mereka? Di mana Junsu dan Yoochun? Kenapa aku tidur sendirian?? Aku yang belum sadar sepenuhnya, mencoba berdiri dan mencari mereka. Dan sesaat ketika ku ingin menyalakan lampu
“SURPRISEEE!!!! Saengil Chukha hamnida, Saengil Chukha hamnida, Saengil Chukha….hamnida….. Saengil Chukha hamnida! Horeee..Happy birthday Hyuuuung :D “  Ucap dua orang yang paling kusayang saat ini setelah keluargaku sendiri.
“Tiup hyuuuung!” junsu menambahkan
“tiup, tiup,tiup!!” ternyata tidak hanya mereka yang datang namun juga seluruh keluargaku.
            Ya tentu saja! Hari ini ulang tahunku, dan tak terasa umurku sudah makin dewasa. Aku bukanlah remaja lagi yang masih bisa terus bersenag-senang, aku harus memikirkan dan menyiapkan matang-matang untuk hidup kedepanku. Air mata tak terasa mengalir di pipiku, dan ketika itupun flash back itu muncul.
“my boooo, happy birthday. Jangan menangis sobat! Kau pria dewasa yang tangguh!!! Kau tahu aku tak selamanya disisimu. Jadi kau harus bisa lebih mandiri, aku tahu  kau pria hebat! Bahkan lebih tangguh dariku” ucapan itu tak terasa telah setahun yang lalu.
            Ah tidak! Aku tak bisa mengingatnya di saat bahagia seperti ini, aku tak boleh mengingat hal-hal sedih di hariku! Tidak untuk hari ini! Ini hariku! Berbahagialah jaejoong, tekadku  pada diriku.
***
            Paginya aku membuka hape, dan melihat banyak ucapan dari semua orang. Betapa senangnya hatiku melihat masih banyak orang yang mendukungku. Namun, dari sekian banyak aku mencari-cari seseorang, tidak! Malah dua orang, namun tak satupun sms dari mereka yang muncul di hapeku. Lalu aku teringat oleh tekadku. Ah, apa yang kau harapkan jaejoong?
“Hyung! Kenapa melamun?”seseorang mengagetkanku “ Waah pasti banyak ucapan yaaah” yoochun menarik hapeku
“ah kau ini mengagetkanku!! Tak sopan main ambil-ambil seenaknya”
“hehehe mianhae hyung! Ciee.. ada dari cewek tuh, banyak malah! Ayoo dipilih-dipilih”
“kamu itu! Cewek terus yang di otakmu”
“hahaha biarin aja, dari pada hyung yang di otak cuman yun…” aku tersentak mendengar ucapannya
“oh iya junsu mana yah hyung? Aku dari tadi belum lihat dia, wah dia pasti menghilang lagi. Gimana sih tuh anak? Kita kan harus siap-siap buat konser.” Sergahnya. Aku tahu dia tadi ingin menyebut nama-nya, namun dia tak tega dan beralih membicarakan yang lain.
***
“Jaejoong! Jaejoong! Bangun!! Jaejoong aku mohon sadar! Maafkan aku, aku sekarang disini. Aku tak akan meninggalkanmu, aku janji tapi aku mohon sadarlah.. sadar!!!!! Jangan tingaalkan aku my bonjae!! Jangan tinggalkan kami berempat” lalu orang itu menangis
Ah suara itu, aku masih belum jelas melihatnya, namun aku benar-benar mengenal suara itu.
“Hyuuuuung..bangun! jangan tinggalkan kami! Kami berempat disini sangat membutuhkan hyung! Bangun hyuung! Aku berjanji tidak akan mengambil jatah makanmu lagi” lalu seorang lainnya ikut menangis di lenganku, sementara dua orang lagi memegang lengan yang sebelah kanan dengan sangat erat.
“Hyuuuung! Bangun!! Jah..dia malah tidur! Inget hyung kita mau ada live concert bentar lagi” junsu membangunkanku
            Ternyata aku tertidur di ruang ganti. Dan bermimpi lagi, mimpi yang terlalu dalam dan terasa nyata.
“sekarang jam berapa?”
“hmmm… jam 11.30 am, kita cuman punya waktu setengah jam hyung! Ayoo rapih-rapih”
“ah iya makasih sudah mengingatkanku” jawabku malas
“Hyung itu ngantuk banget yah? Matanya merah banget! Maaf yah semalem membuatmu nggak bisa tidur. Kita kan niatnya cuman mau bikin pesta kecil-kecilan, maaf kalau buat hyung jadi ngantuk sekarang”
“ah iya, gapapa, makasih banyak malah” ucapku seraya mengusap mata dengan selampe.
“tunggu! Hyung itu benar-benar amat sangat ngantuk sampai keluar air mata? Atau hyung bener-bener nangis???”
“ngomong apa kamu??? Masa aku tidur sambil nangis? Hahaha”
“hyuuuuung! Jujur! Jujur sama aku! Hyung mimpi buruk kan? Hyung ada masalah kan? Hyung! Aku mohon jujur!” tiba-tiba dia memelukku sambil menangis. Apa yang harus kuperbuat? Dia membuatku ingin menagis sekencang-kencangnya di pundaknya. Namun hal itu tak dapat kulakukan! Aku tak boleh membuat orang lain ikut merasakan penderitaan batinku ini.
“Junsu~ah!! Kau ini suka melebih-lebihkan! Aku ini tidak apa-apa hanya terlalu lelah. Jangan menangis, kau itu sudah terlalu tua untuk menangisi hal sepele seperti ini! Ayo kita siap-siap.” Lalu aku tersenyum padanya
***
            Ketika sudah rapih dan siap aku segera menyiapkan mentalku untuk ke panggung, namun tiba-tiba ada masalah.
“jaejoong, kita tidak jadi mengadakan konser hari ini. Semua di batalkan!” kata managerku
“apaaa? Bataaal? Tapi kenapa???”
“Tiket tak terjual seperti yang di inginkan, penonton yang membeli tiket hanya sedikit sekali. Kalau kita memaksa, yang ada kita yang rugi! Jadi kita tunda sampai tiket terjual habis! Mungkin kita undur sampai minggu depan!”
“apa? Minggu depan?” tanyaku dengan kaget. Mengapa harus ada masalah seperti ini di hari ulang tahunku! Mengapa? Mengapa? Mengapa harus di hari ulang tahunku? Padahal aku ingin menunjukkan yang terbaik kepada fans hari ini! Arrrrgggghhhh… mengapa bisa-bisanya tiket tak terjual habis di hari ulang tahunku!?! Apa mereka semua telah melupakanku??
            Lalu kubuang semua pikiran buruk itu! Aku sebagai yang tertua disini tak boleh terlihat sangat kecewa. Aku harus meyakinkan yang lain, bahwa ini bukanlah apa-apa.
“HYUNG!! Apa kau tidak bisa menjual tiketnya hari ini!! Aku suah menyiapkan segalanya untuk hari ini! Apa kau tidak merasakan perasaan kami???!” teriak yoochun pada manager kami.
“sudah yoochun, ini bukan di batalkan, hanya di tunda. Kita tunggu sampai minggu depan yah” lalu aku mengusap bahunya dan berusaha tersenyum.
“Ah kepalaku sakit..aku..” tiba-tiba yoochun jatuh pingsan.
            Tidak! Aku mohon jangan hari ini! Jangan lagi! Ada apa ini? Mengapa ini semua terjadi. Tuhan! Apa salahku padamu sehingga kau menghukumku seberat ini di hariku?
            Lalu kami membawanya ke ruang tengah, junsu terlihat sangat panik dan terus mengipas-ngipasi wajah yoochun. Aku yang sangat panic mencoba menghubungi dokter, namun tidak ada signal! Akhirnya aku keluar ruangan untuk mencari signal dan ketika itu aku melihat mereka semua! Para cassiopiea dengan Kue raksasanya. Dan mereka semua menggunakan baju merah.
“Happy birthday jaejoong, Happy birthday jaejoong Happy birthdayhappy birthday, Happy birthday jaejoong”
            Ku kembangkan senyumku, lalu aku menoleh kebelakang dan kebutulan yoochun dan junsu sudah disampingku
“ah kau!!”
“maafkan aku hyung! Aku tadinya tidak tega padamu, namun ini nih! Mereka memaksaku” bela yoochun sambil menunjuk ke arah cassie
“ah kalian…kalian..” akhirnya aku menangis tiada tara, air matakupun tak berhenti mengalir. Air mata yang dari tadi kutahan. Sambil menguatkan hati, aku berusaha berbicara pada mereka.
“terimakasih banyaaak buat kalian, terima ..kasih..aku tidak tahu harus bilang apa lagi”
Lalu salah satu fans berkata “bagaimana kabar yunho???? Apa dia mengucapkan selamat padamu?” deg…nama itu..lagi. Dan aku baru teringat oleh mimpiku lagi, ya! Orang itu, yang ada di mimpiku! Yang memanggilku dengan “my bonjae” adalah dia! Ah, bahkan aku tidak berani untuk menyebut namanya!
            Tiba-tiba Junsu merebut mike ku!
“apa kau tahu? Kalian tahu? Sudah berapa lama Jaejoong hyung menahan perasaanya? Dia itu seorang yang sangat sensitive dan lembut tetapi juga seorang yang sangat pintar mengumpati semua perasaannya! Coba kalian mengerti perasaannya! Hargai dia.. dari kami semua yang paling banyak menanggung beban adalah dia, aku tahu betapa tertekannya dia dengan semua ini! Jauh dari yunho dan changmin! Di tuntut SM! Bahkan terakhir yunho hyung dan changmin sendiri yang tidak mengakui bahwa selama ini jaejoong hyung berusaha menghubungi mereka! Kami semua sedih dan kecewa. Tapi dia sebagai yang tertua yang paling banyak menanggung semuanya, dan dia tak pernah mengeluh sedikitpun! Dia yang terus mendukung kami untuk terus semangat dengan senyum khasnya walau aku tahu dialah yang paling sakit hatinya.. jadi aku mohon hari ini, jangan ungkit hal-hal yang membuatnya sedih” ucap junsu panjang lebar sambil menangis…
            Dan kali ini tidak hanya junsu yang menangis, namun yoochun juga. Bahkan mereka semua! Kemudian aku memeluk junsu yang disusul yoochun. Lalu ku usap air mata mereka. Dan aku mengambil mike ku kembali! Kali ini aku akan mencurahkan segala isi hatiku, aku sudah mantap! Aku akan menceritakan semuanya, termasuk..dia..YUNHO
“Aku tahu betapa sakitnya hati changmin dan….yunho ketika di tinggal kami! Kami yang meninggalkan mereka, bukan mereka yang meninggalkan kami! Tapi… bila kau tahu Yunho, Changmin, aku tak pernah berniat menninggalkan kalian! Aku hanya tak bisa bersama kalian! Keadaan yang memisahkan kita, dan kalau boleh memilih! Akan kutarik kalian bersama kami disini, namun kami tidak bisa egois memaksakan kehendak kami! Tapi tak ada yang bisa kami lakukan, Life must go on! Dan terakhir aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada kalian semua disini, tanpa kalian, aku tak tahu jadi apa aku sekarang.”
            Tak terasa aku sudah mengungkapkan semua isi hatiku pada mereka semua. Aku benar-benar tak menyangka bisa menyebut nama itu lagi. Nama yang hilang dari hatiku, seseorang yang dulu selalu mengisi hari-hariku dengan senyuman dan semangat. Dan seseorang itu, kini menghilang..seperti ada bagian dari hatiku yang pecah dan tpecahan itu menghilang tak bisa ditemukan~!
            Lalu aku memegang dadaku, aku tak pernah takut menyebut namanya hanya aku takut tak pernah bisa merasakan pelukan hangatnya lagi, tak bisa merasakan sentuhan lembutnya, dan kata-katanya yang membangkitkan semangat! Seseorang yang sangat memahami diriku, seseorang yang sangat mengerti hatiku..ah! kalian tidak akan mengerti perasaanku, bagaimana aku merasa sangat aman dan nyaman bila dipeluknya, bagaimana aku merasa menjadi wanita ketika disentuhnya. Mungkin banyak dari kalian yang tidak mengerti perasaanku, mungkin kalian menganggap aku ini aneh. Tapi inilah yang nyata kurasakan. Dan aku bukan sedang menceritakan mantan kekasih priaku, aku ini normal percaya atau tidak! Namun aku hanya merasakan perasaan itu, apa aku salah?
            Aku berharap kalian berdua mengingat hari ulang tahunku.. Aku mencintai kalian, my changmin dan tentu saja kau! My Lovely Yunho <3 .. tak ada yang bisa kulakukan selain menunggu kalian kembali, ya aku yakin hari itu akan datang!!!!! Di hatiku DBSK akan selalu LIMA! ~AKTF~
_____________________________________________________________________

Yunho side:
“kriiiiiiiiiiiiiiing” “ah bunyi apa itu??” teriaku ku kaget
“hehehe..alarmku hyung!” senyum ‘tanpa berdosa’ changmin
“ah~ jam berapa sekarang??” tanyaku setengah sadar
“jam 00:30”
“ah untuk apa kau memasang alarm jam segini?”
“aku tadi sebelum tidur belum makan, jadi aku putuskan tidur terlebih dahulu baru bnagun tengah malam unutk makan..hehe”
            Aiiiish..dia itu selalu seperti itu, tak pernah berubah. Sementara dia keluar mencari makanan, aku kembali menidurkan badanku. Namun, mataku tak bisa tertutup. Lalu aku mengingat-ingat hari apa ini?
            Tiba-tiba aku teringat. Jaejoong birthday! Ah, kenapa aku telat bangun, biasanya akulah yang paling pertama mengucapkan selamat! Lalu ku ambil handphoneku untuk mengsmsnya, tiba-tiba changmin merebutnya dari tanganku.
“Apa yang akan kau lakukan hyung???” Tanya changmin
“aku..”
“mau mengucapkan selamat pada jaejoong???” “tidak! Apa kau lupa perjanjian kita dengan SM? Apa kau cari mati???”
            Aku termenung sesaat, ya changmin benar! Kita sudah sepakat untuk tidak menghubungi mereka selamanya dalam kondisi apapun! Atau kita yang akan dipecat dan di tuntut lebih dari mereka.

“tapi mereka tidak akan tahu changmin~ah!”
“hah…mereka akan tahu hyung! Hape kita selalu di lacak! Jangan macam-macam!”
            Lalu aku mengingat kejadian kemarin, ketika aku menanyakan pada fans
“besok itu hari apa??” aku bermaksud untuk mengingatkan mereka bahwa besok ada konser kami. Tapi mereka malah menjawab
“Jaejoong’s b’day!!!”
            Saat itu aku tak bisa berkata apa- apa lagi. Kenanganku dengan jaejoong terulang semua di kepalaku. Dan yang terakhir, yang paling menyakitkan! Ketika dia dan mereka berdua meninggalkan kami tanpa berpamitanpun terulang. Changmin yang mengerti kondisiku saat itu langsung menggantikanku. Dia yang mengambil alih.
            Dan tak terasa mataku berkaca-kaca, aku yang sudah selamaa ini tak pernah bersedih mengingatnya. Malam itupun tak kuasa. Dan changmin yang sangat tidak suka sekali disentuh ataupun menyentuh pria, malam itu memegang pundakku dan mengeluskannya.
“Hyung! Kita harus kuat! Kita pasti bisa melewati semua ini. Yakinlah suatu saaat kita akan bertemu kembali dan bersatu.. kalaupun itu tak terjadi kita harus tetap hidup!” chagnmin meyakinkanku
“ya! Kau benar changmin-ah! Makasih. Kadang saat seperti ini kau jauh lebih dewasa dariku” ucapku yakin sambil memegang tangannya di pundakku.
            Happy birthday My boo! Walau aku tak mengucapkan langsung padamu, aku harap kau tahu aku tak mungkinmelupakan ulang tahunmu! Aku ingi ka tahu aku tak akan melupakanmu, terlalu manis untuk kulupakan dan terlalu sakit untuk ku kenang. Dan aku sangat berharap dia bisa mendengar ucapanku ini. Ya Tuhan sampaikan ucapanku padanya, bagaimanapun caranya.
“My boo, saengil chukha hamnida! I’m always love you….my bestfriend, my brother, my…..couple!” dengan senyum dan air mata aku pun berusaha tidur kembali.

~~THE END ~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar